ALERGI KULIT YANG SEBENARNYA


Share/Save/Bookmark

Ulasan otak kali tentang alergi pada kulit kita,,,ini termasuk "teman setia" peradaban manusia. Konon gejalanya sudah dkenal sejak tahun 2.500 SM. Namun anehnya, sampai sekarang orang awam masih sering salah kaprah. Gatal dikit langsung di bilang alergi. Padahal penyebab gangguan kulit sangat bervariasi. Menurut dokter ahli kulit, alergi memang salah satu penyakit yang paling sering di salahpahami. "alergi bukan penyakit massal, karena hanya menyerang individu saja, itu pun jika ada alergen (benda asing) pemicu.
Layaknya sebuah negara, tubuh manusia mempunyai sistem pertahanan internal. Sistem tadi membentuk antibodi, senjata perlindungan tubuh dari benda asing yang masuk secara legal (lewat makanan, obat-obatan) maupun secara ilegal (debu, gigitan serangga).
Sayangnya reaksi mempertahankan diri itu kadang di lakukan secara berlebihan dan tanpa kendali. Terutama menghadapi alergi tertentu (tiap individu berbakat alergi punya alergen pemicu masing-masing). Inilah yang disebut alergi.
Dampaknya tentu saja sangat merugikan tubuh. Pada kasus alergi kulit, dampaknya sangat bervariasi, mulai dari yang cukup di obati dengan sedikit garukan sembari mata merem melek, sampe kelas yang butuh perawatan rumah sakit.
Ada beberapa jenis gangguan kulit yang di sebabkan alergi. Salah satunya dermatitis atopi, biasa di sebut eksim atopi, penyakit segala usia ini jika melekat pada seseorang, berlaku seumur hidup karena terkait dengan kemampuan tubuh menghasilkan IgE secara berlebihan. IgE adalah salah satu dari lima anggota keluarga immunoglobullin, protein hewani yang memiliki aktivitas antibodi. Karena bawaan sejak lahir, reaksi alergi ini bisa juga disebut penyakit keturunan.
Pernah melihat bayi dengan tanda merah di pipi? Kaum ibu biasa menganggapnya sebagai sisa atau tetesan air susu ibu. Padahal itulah salah satu varian dermatitis atopi pada bayi.
Seperti sudah di singgung, alergennya sendiri bermacam-macam dan berbeda untuk masing-masing individu. Ada yang kambuh setelah makan sea food, mencium bulu binatang, atau tidak cocok dengan obat tertentu. Obatnya sudah betul, tapi karena pasien sensitif terhadap bahannya, obat yang mujarab untuk orang normal malah membuat atopinya kumat. Perhiasan secara tradisional di kenal sebagai alergen yang baik buat para pemilik bakat alergi logam. Terutama logam yang terbuat dari bahan imitasi. Bahkan emas sekarang bisa juga memunculkan kasus alergi. Aksesori yang lain juga bisa menjadi pemicu,,semisal jam tangan dan ikat pinggang
Hilang Keseimbangan
Di samping faktor lingkungan, kambuhnya alergi kulit dapat juga berkaitan dengan gaya hidup. Salah satu gaya hidu (maunya) sehat yang sedang marak adalah pemakaian antiseptik, yang di tawarkan para produsen sampo, sabun, semir rambut, parfum, hingga pasta gigi.
Sayangnya, kesadaran hidup sehat tidak di iringi pengetahuan cukup. Dalam berbagai iklan produk, peran kuman dalam menyebarkan penyakit menjadi overexposed dan terlalu di besar-besarkan. Seolah-olah mereka adalah makhluk yang paling jahat yang harus di basmi sampai ke akar-akarnya. Padahal
agar kulit tetap sehat, ekosistem kulit kita harus juga memelihara kuman, bahkan jamur. Jadi kalu semua kuman habis, belum tentu kulit kita sehat, yang terjadi bisa saja sebaliknya, kuman lenyap tapi jamur tumbuh subur, karena hilangnya keseimbangan.

1 komentar:

panglima langit said...

saya jg pnya alergi kulit ...udh kedokter dimana mana ngk sembuh,,waktu kedokter gigi disuruh cabut gigi yg berlubang.. katanya itu pemicu bakteri yg menyebabkan alergi gigi,,sembuh sih alerginya ...udh ngk gatal... dan tinggl bekas2nya saja.. tp setelah sekian lama kok sekarang kambuh lagi ya... saya bingung dan ngk tau solusinya ... mohon bantuannya

Post a Comment

Jangan lupa untuk meninggal jejak langkah mu disini...karna itu sangat berarti. Walau hanya satu huruf saja...(^_^)v