TELUR DIREBUS DENGAN HP

Memang sekit tidak mungkin, tapi itulah kenyataannya. Hasil studi dari Howe Recently, yang melaporkan bahwa dampak dari radiasi HP yang mampu merebus sebutir telur. Padahal banyak dari industri HP yang mengesampingkan akibat radiasi ke otak, ditambah dengan studi jangka pendek yang dimanfaatkan untuk meyakinkan para konsumen bahwa dengan menggunakan HP tidak ada hubungannya dengan Kanker atau tumor otak.
Tapi itu semua salah besar.
Dalam sebuah percobaan, seorang peneliti menaruh sebutir telur dalam cangkir yang terbuat dari porselen [karena mudah menyerap panas], dan meletakkan dua buah HP yang saling berhadapan diantara cangkir tersebut. Kemudian peneliti itu memanggil salah satu HP dan menyimpannya berhadapan dalam salurannya yang masih tersambung dalam jangka waktu yang lama.
Selama 15 menit pertama tidak ada perubahan yang terjadi. Namun, setelah 25 menit kemudian kulit telur mulai memanas dan setelah 40 menit berlalu kulit telur mulai mengeras dan merekah. Disini para peneliti menemukan protein yang berupa putih telur mengeras meskipun kuning telurnya masih berbentuk cairan. Setelah 65 menit kemudian telur matang dengan sempurna.

Hal ini diperkuat lagi oleh dua orang wartawan asal Rusia Vladimir Lagovski dan Andrei Moiseynko dari Koran Komsomolskaya Pravda di Moskow.

. . .

Mereka memutuskan untuk mempelajari langsung bahaya dari sebuah HP. Memasak telur dengan HP tidak menggunakan sihir. Tetapi terletak pada gelombang radio yang dipancarkan oleh radiasi HP. Mereka berdua membuat microwave sederhana, sama seperti pola yang di atas tadi. Lalu mereka menelpon dari satu HP ke HP yang lainnya dan membiarkan HP tersebut saling terhubung ditambah pita rekaman untuk menirukan suara agar telepon tetap altif. Dan hasilnya telur itu pun matang.

. . .

Penelitian ini memperlihatkan betapa menakutkannya radiasi HP. Kita berusaha untuk menghindari penggunaan HP yang berkepanjangan. Meskipun tidak seorangpun membuktikan radiasi dari HP dapat menyebabkan sesuatu yang secara klinis signifikan. Lagi pula, kita harus menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Terutama pada anak-anak, karena otaknya yang masih berkembang dan sangat rentan terhadap radiasi.